Oleh: Muhammad Retsa Rizaldi Mujayapura Ada kalanya mahasiswa memiliki waktu berlibur 3 bulan, 'kan? atau siswa SMA libur 1 bulan? lalu banyak yang bingung mau ngapain? Saya sarankan unttuk tetap melakukan hal yang produktif dengan mempersiapkan diri menuju dunia pekerjaan salah satunya berkomunikasi dengan bahasa ingggris. Ya, sudah tidak dapat dipungkiri bahasa inggris sudah menjadi bahasa yang universal, semua perusahaan besar menginginkan karyawan yang bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris. Begitu pula dengan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Sekolah Pascasarjana, sudah tentu salah satu syaratnya ialah skor TOEFL/IELTS. Itu merupakan Sekolah Pascasarjana yang ada di Indonesia, apalagi jika ingin berkuliah di luar negeri, 'kan? Lalu, tidak dapat dipungkiri, bahasa inggris kita masih kacau, wajar saja karena Indonesia tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa utama nya. Untuk level Asia Tenggara, mungkin kita masih kalah dengan Malaysia dan Singapura untuk urusan bahasa inggris. Saya sempat memiliki libur kuliah selama 3 bulan. Tentunya kita pasti bingung apa yang harus kita lakukan. Sepertinya tidak mungkin jika hanya diam di kamar dan bermain game, ataupun 3 bulan hanya main menghabiskan uang bersama teman-teman. Kita harus memiliki liburan yang produktif. Bisa saja bekerja, belajar mengenai softkills, membantu mengajar anak-anak, membantu orangtua, dan lain lain. Saya memilih untuk belajar bahasa inggris di Kampung Inggris Pare. Kenapa? Karena saya tidak akan mendapatkan waktu luang seperti ini lagi dan ini kesempatan satu-satu nya untuk belajar intens bahasa inggris dengan biaya yang cukup murah. Anda salah! Itu bukan di Paris, itu simpang Gumul Kediri wkwkwk. Icon dari Kota Kediri yang pasti kamu lewati jika pergi ke kampung inggris dari Stasiun Kediri. Saya mengambil pilihan untuk belajar di Pare hanya 2 minggu saja. Kenapa? Karena ini pertama kalinya saya ke kampung inggris dan kebetulan ada waktu yang berbentrokan jiika saya ambil 1 bulan. Jadi, kampung inggris itu ialah suatu tempat yang menyediakan ratusan tempat kursus bahasa inggris, walaupun banyak juga yang menyediakan selain bahasa inggris. Lingkungan orang-orang yang belajar bahasa inggris membuat tempat ini sangat cocok untuk fokus belajar bahasa inggris dengan waktu yang lama. Konon orang-orang asli sini-pun berbicara bahasa inggris. Tapi bukan itu yang saya temui, Orang-orang asli Pare sama seperti orang jawa lainnya, berbahasa jawa. Hanya beberapa penjual yang menggunakan bahasa inggris, itu pun sebatas "Thank you, Mister". Namun ada juga tempat makan yang memiliki aturan "No English No Service" yang berarti mewajibkan berbahasa inggris. Tempat kursus inggris di kampung inggris bisa kita temukan di mesin pencari google, dengan banyaknya tempat kursus inggris yang memiliki spesialisasi nya masing masing dan itu pastinya membuat kita bingung kan? cara mudah memilihnya ialah: 1. Skill Bahasa Inggris yang akan diasah (Speaking, Grammar, TOEFL/IELTS, dll.) 2. Waktu yang diambil 3. Paket yang diinginkan 4. Biaya (Kursus + Menginap) Dari ke empat pertimbangan tersebut, ada baiknya jika kita tanyakan kepada teman yang pernah pergi ke kampung inggris, atau boleh tanyakan kepada saya dengan komentar pada kolom dibawah hehe :D atau jika ingin mencari sendiri seperti saya, anda bisa tanyakan kepada CP yang tersedia di beberapa website kampung inggris. Ini bukan promosi ya hehehe cuma berbagi pengalaman saja. Nah ini, saya pilih program Speaking di Elfast. Saya disarankan untuk ambil program paket speaking dasar II disana karena saya membutuhkan program speaking dan kemampuan saya sudah tidak terlalu dasar. Disini kalian tidak perlu gengsi untuk belajar dari awal karena semua orang yang ada di Pare sama-sama belajar. Tidak akan ada yang menertawakanmu ketika salah bicara bahasa inggris. Makanya lingkungan disini sangat enak untuk belajar bahasa inggris. Biar gak ribet, saya pilih paket Speaking + camp, jadi saya langsung punya tempat menginap, dan jika kita memilih camp, disaat malam disediakan kelas malam untuk dilatih Public Speaking, salah satu program yang sangat bermanfaat. Menurut pengamatan saya, semua tempat kursus yang menyediakan camp pasti memiliki program camp nya, berbeda jika kita hanya tinggal kost disana. Ohiya, untuk aturan camp di elfast sendiri sebenarnya camp nya harus berbahasa inggris. Ya, itu kita benar-benar gunakan walaupun tidak ada yang menjaga nya, tapi kadang juga kita gunakan bahasa indonesia wkwkwk. Untuk di Elfast sendiri, fasilitasnya luar biasa. 1 Kamar berisi 4 orang dengan kasur bertingkat, disediakan air minum di depan kamar (1 galon air untuk 4-5 kamar) yang setiap hari diisi ulang, Wi-fi.(id), sinyal bagus, kelas yang nyaman walaupun tanpa kursi. Untuk pengajar nya pun luar biasa menyenangkan dan sangat mudah dimengerti. ohiya, di paket ini saya belajar full dari jam 7-5 sore dengan istirahat sholat. Jangan tanya tentang biaya hidup. Anda bisa makan murah dengan kenyang disini. Jika mau sarapan khas orang kediri ada nasi pecel yang harga nya cuma Rp 5.000,-. makanan seperti warteg pun sangat murah, begitu pula jajanan-jajanan kecil yang murah membuat kita gampang ngeluarin uang. Untuk cuci baju pun terdapat laundry sekitar Rp 4.000/Kg. Karena tujuan saya mengisi liburan dengan belajar, ada kata "liburan" di dalamnya. Semua tempat kursus libur pada sabtu dan minggu, lalu saya dan teman saya memutuskan untuk ikut bersama temannya pergi ke Malang. Kita sewa motor seharga Rp 60.000,- untuk 12 jam. Jarak Pare-Malang kita tempuh selama sekitar 2 jam, dan bermain di Jawa Timur Park. lumayan laahh buat refreshing Lalu pada saat malam hari nya, saya bersama orang yang ada di tengah dalam foto mengira bakal langsung pulang, ternyata kami dibawa ke Paralayang, tempat yang pada malam hari menyuguhkan gemerlap lampu Kota Batu dari atas. Nahh, karena kita sewa motor hanya sampai jam 11 malam, kita kebut-kebutan agar tepat waktu. salah satu kesalahan yang tidak saya rekomendasikan: kalau ke malang, lebih baik sewa mobil/motor yang 24 jam saja. ** Hal yang paling luar biasa selain belajar adalah pengalaman. Ya, Teman baru. Saya satu kamar dengan mahasiswa baru ITS asal madura, dan dengan seseorang yang sedang memperjuangkan diri untuk masuk AKPOL dari Jakarta, dan seseorang yang sering mampir ke kamar saya dari UNM Makassar. Semua nya dari tempat yang berbeda dan kebudayaan berbeda, tapi itu jadi hal yang menarik karena kita saling bercerita mengenai kebudayaan masing-masing. Kita pun kadang berdiskusi menggunakan bahasa inggris, pergi jalan sambil berbahasa inggris. Belum lagi, kita mendapatkan teman baru di kelas. ada yang dari Jakarta, Padang, Cilacap, Malang, Surabaya, bahkan ada yang berwajah Tionghoa yang berkata "wajahku ini casing-nya doang, hati nya indonesia". coba anda bayangkan dia berkata seperti itu dengan logat medok khas Surabaya. Pada awalnya, kita satu kelas jarang pergi berbarengan, baru saja ketika 2/3 hari menjelang bubaran kita sering makan bareng, kumpul bareng, ketawa bareng. Dasar, pas mau ditinggal aja baru deket, aneh ya, jadi susah buat dilupain kan :') Kemesraan kita belum sampai disitu, sehari sebelum satu persatu dari kami pulang, guru kami mengajak untuk berlibur ke pacitan. Disana dikenal dengan pantainya yang indah dan ada Gua yang menakjubkan. kami pergi satu kelas ditambah 4 orang dari kelas lain dan kami sampai di pagi hari dengan langsung ke pemandian air panas, dilanjut ke pantai ngiroboyo, yang tujuan sebenarnya adalah sungai maron, yang sangat cantik. Dilanjut ke Pantai Klayar dan Gua Gong. Bukan sekedar liburan yang menyenangkan, tapi juga perpisahan yang mengharapkan pertemuan kembali di waktu yang akan datang. Pada intinya, Liburan saya pada saat itu dapat diisi dengan hal yang produktif dengan tidak melupakan sisi 'liburan'. Dan apabila ditanya apakah bahasa inggris saya berubah? tentunya 2 minggu bukan waktu yang optimal, tapi saya benar-benar merasakan kemajuan yang luar biasa terutama pada rasa percaya diri berbahasa inggris.
** Ohiya, bila ada yang mempertanyakan bagaimana saya bisa sampai ke Pare dari Stasiun Kediri, saya memesan ojek sehari sebelum tiba di Kediri. Lalu pada saat pulang, saya menggunakan kendaraan semacam angkot yang di hubungi terlebih dahulu agar di jemput. Apabila ada yang ingin meminta kontak Jasa antar/jemput baik ojek ataupun angkot bisa hubungi saya dengan komentar di bawah dan klik "contact" di atas. Belajar di Kampung Inggris hanyalah fana, pengalaman dan ilmu yang abadi.
10 Comments
Oleh :
Muhammad Retsa Rizaldi Mujayapura Saat kita melakukan sesuatu pastilah ada tujuan di dalamnya. Hidup kita pun pastilah memiliki tujuan, memiliki arah hal apa yang akan dicapai ketika kita hidup. Bahasa kerennya, hidup kita akan nonsense apabila tidak memiliki tujuan apa-apa. Jika seperti itu, lantas, untuk apa kita hidup? Begitu pula dengan terbuatnya sebuah blog ini. Apabila saya membuat blog ini tanpa tujuan apapun, blog ini tidak akan ada manfaatnya. Lantas untuk apa blog ini? Sebenarnya sejak SMP saya telah membuat banyak blog, kalau tidak salah, SMP kelas 1 blog saya berisi foto-foto masa kecil saya, blog kedua saya lupa nama blognya dan isinya, dan blog yang terakhir saya buat contoh karya tulis ilmiah yang saya buat saat SMP dan ternyata karya tulisnya pun salah. sekarang blog-blog tersebut saya biarkan begitu saja, karena lupa password wkwk. Untuk blog yang satu ini akan saya kelola dengan serius dan semoga bermanfaat. Dalam postingan pertama ini saya hanya ingin menjelaskan tujuan saya membuat blog ini dan mengapa ada kata "Sharing, Thinking, Helping" di atas layar gadget-mu? Ya, itulah tujuan blog ini terbuat. Ketiga tujuan tersebut akan saya masukan kedalam konten yang berbeda-beda. Sharing. Hidup terasa hampa bila tidak ditemani oleh orang-orang terkasih. Orang-orang terkasih dapat berupa keluarga, sahabat, gebetan, pacar, istri, anak, teman kerja, dll. Mengapa hampa? karena disaat ada mereka lah kita dapat mencurahkan pikiran kita, dapat bertukar informasi, dan berbagi pengalaman. Bandingkan dengan orang yang hidup disekap dalam kamar berukuran 3x2m tanpa ada orang disekelilingnya. Dia akan menjadi gila, 'kan? Ya, karena manusia butuh berinteraksi dan mencurahkan perasaannya kepada orang lain. Lalu, apa kaitanya? dari latar belakang tersebut, sharing merupakan komponen yang paling penting untuk manusia. Kita dapat bertukar pengalaman, menceritakan sesuatu, mendapatkan informasi baru karena kisah hidup setiap orang akan berbeda-beda. Jadi, sharing ini akan membantu kita, baik yang meng share atau yang di share akan mendapat pengalaman yang berbeda dari orang lain dan bisa saja kita gunakan kemudian hari. Nantinya di blog ini saya akan share mengenai pengalaman menarik yang pernah saya alami dengan kemasan yang berbeda, lalu kita bisa berdiskusi dengan berkomentar di kolom komentar yang disediakan. Thinking. Kemampuan dasar manusia terbagi menjadi 3; Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berkenaan dengan kegiatan mental (otak)/cara berpikir manusia. dan di dalam ranah kognitif memiliki berbagai jenjang dari pengetahuan sampai tingkat evaluasi. Nah, kemampuan berpikir kita ini harus senantiasa kita asah agar kita bisa mencapai jenjang yang paling maksimal secara optimal. Dalam Thinking ini saya akan menulis mengenai pendapat pendapat saya mengenai suatu hal yang terjadi. Helping. Kalau punya ilmu itu jangan pelit dibagi-bagi, 'kan? nahh disini saya akan membagikan tutorial-tutorial menarik mengenai hal yang saya bisa lakukan dan diharapkan dapat membantu orang yang sedang kebingungan, karena berbagi itu indah. Sekian pengenalan blog saya, semoga blog ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan yang menulis. Mari berkarya dan sebarkan kebaikan melalui tulisan :) |
AuthorMuhammad Retsa Rizaldi Mujayapura. Mahasiswa S-1 Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia. ArchivesCategories
All
|